Waktu pun terus berlalu tanpa bisa di elakan, saatnya pacarku Wisudah Diploma II, dan demi melanjutkan karirnya, dia menuju tual city untuk mengikuti tes calon pegawai negeri sipil, dan alhamdulillah dia lulus PNS di sana. Saat-saat inilah babak penentuan dimana hidupku akan bergerak selanjutnya tanpa di temaninya, aku takut! takut pada orang-orang baru yang akan mengenalinya, aku takut dia akan melupakanku.
Dari situlah hubungan kami mulai terpisah jarak dan waktu, kami yang dulu biasa berbagi canda mesra, melepas rindu dalam satu waktu kini semua itu hanya bisa dalam telponan aja. Namun dengan terpisah jarak dan waktu banyak membawa makna baru dalam hidupku, aku yang dulu buta dalam cintanya kini bisa mengreti apa arti cinta sesungguhnya darinya, karena cintanya yang membuatku tersenyum dengan pasti, cintanya yang membuatku kuat dan tegar hadapi cobaan hidupku, sungguh dialah sumber inspirisaiku. Ehm…☺
Sebulan telah berlalu, dia mulai aktif menjalankan tugasnya sebagai guru sekolah dasar, pekerjaan yang begitu mulia buatnya, aku bangga padanya, karena dia begitu bijaksana pengertian dan penyayang.
Suatu hari hubungan kami hampir bubaran dimana aku lagi duduk sambil mengutak-atik laptop kesayanganku tiba-tiba rani sahabatku mendekatiku “bur katanya malla dah punya pacar baru yah?” . dengan serius dia bertanya padaku.
“ah.. masa sih?”. kaget aku menjawabnya.
Hari itu aku begitu lemah setelah mendengar berita itu.
“cha telpon dulu, penting!” dengan singkat aku send mesagge pada pacarku itu.
Tak lama kemudian handphonku berdering keras.
Greiiiing.....!!!
“halloo… assalamualaikum” dengan cepat aku mengangkat telponnya.
“wa’alaikumsallam… bang ada apa?” pelan dia menjawabku.
Aku pun diam tanpa kata.
“bang sebenarnya ada apa?” Dia mencoba tanyakan aku lagi.
Aku pun mulai menceritakan masalah yang telah aku dengar dari rani sahahabatku itu, tak lama setelah kami bertengkar karena masalah yang misterius bagiku itu, akhirnya dia menangis dan berkata “semua itu tidak seperti yang kau kira”, aku pun terharu, karena aku yang begitu mencintainya akhirnya aku percaya dengan kata-katanya, semua itu karena aku kenal betul siapa pacarku itu dan dunia cintanya. Ehm………..☺
“Ya Allah sayangilah dia jaglah dia besama cintaku karena aku terlalu jauh untuk tersenyum padanya”. amin...√