Selasa, Mei 25, 2010

Semoga Ini Bukan Akhir Dari Sebuah Persahabatan

Kadang sahabat menjadi tempat kita berteduh;, kadang juga dia membuat kita merasa kehilangan;, kadang dia media tempat kita mencurahkan isi hati dan kadang juga dia ladang tempat kita menangis tapi kadang dialah yang membuat kita menangis,.

Dalam hubungan persahabatan yang terjalin kadang timbul rasa yang tak pernah kita duga, rasa itu yang seakan membuat kita terperosok dalam perasaan yang tak seharusnya kita ungkapkan. sehingga terkadang rasa itu yang membuat kita salah dalam mengambil kesimpulan atau salah dalam merangkul suatu kesimpulan. dan kadang rasa itu juga membuat kita berani untuk mengungkapkannya, walau tak harus untuk harus mengungkapkannya.

***
Didalam perjalanan hidupku aku mempunyai banyak sahabat yang bagiku mereka begitu berarti tuk temani aku dan hari-hari sepiku saat aku bilang aku malu dengan yang itu, dan dia bilang nanti aku buat kamu tuk jangan malu menjadi seperti itu, dan juga bilang jangan menjadi seperti itu.! tetapi sayangnya tak semuah sahabatku seperti itu mereka semuahnya beda dengan sahabatku yang satu ini; sahabatku ini kadang membuat aku bahagia dengan kehidupanku namun terkadang dialah yang membuat aku merasa lelah dengan kehidupanku bersamanya.

Beralaskan bantal di kepalaku dan selimut hijau putih yang menutupi kaki kakuku karena dingin malam itu aku terbaring di kamar sempitku yang berukuran 3 x 2,5 m² sambil memegang ponsel errorku. 

“Trrrreeeekkkkkkkk….!!!”
Tiba-tiba ponselku bergetar keras.

“Gi apa kk??”
Ternyata sms dari sahabatku itu.

Dengan obrolan yang begitu singkat tiba-tiba dia bertanya tentang hubungan aku dengan pacar setiaku.

“Kenapa kamu masih dengan rasa yang sama menantinya??” aku mempunyai rencana besar bersama dia. seperti itu aku membalas sms dari sahabat itu, dia tanyakan aku lagi “kenapa kamu begitu mengharapkannya?” Aku jawab karena dia mempunyai harapan besar terhadapku;, “kenapa kamu begitu tulus mencintainya?” dia mencoba tanyakan aku lagi seakan tak puas dengan jawabanku;, denagan singkat aku pun jawab “tuhan telah merencanakannya” terus ponselku pun sunyi tak ada getaran lagi dalam waktu ± 5 menit.

“Trrrreeeekkkkkkk….!!!”
Tiba-tiba ponselku bergeter keras lagi untuk kesekian kali.

“Aku mencintaimu”
”Haaa..!!!” kaget aku membaca sms dari sahabatku itu, aku seakan tak percaya semua itu, sungguh hal yang tak pernah aku duga dan kenapa kau harus memaksakan diri untuk mengungkapkan itu semua padaku meski kau tahu aku tak akan mengiakan pertanyaanmu itu, karena kau juga tahu kalau aku sudah memiliki satu penjaga hati yang begitu tulus menyayangiku. kejadian itu terjadi sekitar seminggu yang lalu, saat itu aku hanya menganggapnya sahabat terbaikku.

Aku tak tahu kenapa rasa itu harus ada dalam dirimu kamu yang selalu bilang akulah sahabat terbaikmu bahkan sudah kau anggap saudara karibmu, tak marah aku padamu karena rasamu atasku itu adalah hakmu, tetapi sungguh aku tak menyangka perarasaanmu bisa secepat itu terhadapku, aku hargai itu tapi tak mungkin aku mengingkari hati yang masih ingin bertaut pada satu sandaran hati. Dan semoga tak kau anggap ini akhir dari sebuah persahabatan.

Engkau masih tetap ku anggap sahabat terbaikku meski sms dariku sudah tak pernah kau balas seperti yang dulu, aku rindu kamu sahabat, aku rindu sms puisi-puisi sahabat darimu aku rindu sorak-sorakkan saat kita nonton balapan bersama, aku ingin kita seperti dulu lagi saat kau bilang jangan menjadi seperti yang itu…

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Rizal payapo mengatakan@
ada msalah dng shabat ni k? kwan !
Ykn aja pst akn sprt dulu lgi..

Hean Ean'nbur Mahulette mengatakan...

manatap